Kolom Pencarian

Rabu, 21 September 2016

Menulis Surat Resmi dan Menyunting Kalimat dalam Surat Resmi


LEMBAR PENGESAHAN

Menulis Surat Resmi dan Menyunting Kalimat dalam Surat Resmi

Carita, 12 Oktober 2015
Oleh               :  Kelompok-3
Anggota        :  1. Jumaenah
               2. Rian Firdaus
   3. Andriana
   4. Deni Nugraha


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran



Ai Muflihah, M.Pd
NIP. 197602272006042017



KATA PENGANTAR
Segala puji dan puncak kekaguman serta keagungan hanya semata tertuju kepada Allah SWT. Dialah yang telah menganugerahkan Al-Qur’an sebagai hudan li an-nas, rahmatan li al-amin. Dia-lah yang maha mengetahui makna dan maksud kandungannya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Muhammad SAW, penyampai, pengamal serta penafsir pertama dan utama terhadap Al-Qur’an Al-Karim.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya lah, kami dapat menyusun Makalah kami yang berjudul “Menulis Surat Resmi dan Menyunting Kalimat dalam Surat Resmi” ini. Guna untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penulisan makalah ini telah diusahakan dengan semaksimal mungkin, namun karena keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki tentu makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Kami mengharap kritik serta saran dari para pambaca maupun pihak lain demi kesempurnaan pembuatan makalah ini di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan kita, serta usaha kita semua mendapat ridho-Nya.
Kami mengucapkan banyak terimakasih atas perhatian dan kerjasama dari semua pihak yang telah mendukung guna mencapai penulisan makalah yang baik.

Carita, 11 Oktober 2015
Penyusun,





DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................       i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................       ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................       iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG ........................................................................................       1
B.   RUMUSAN MASALAH ...................................................................................       1
C.   TUJUAN PENULISAN ....................................................................................       1
D.   MANFAAT PENULISAN .................................................................................       1
BAB II
PEMBAHASAN 
A.   PENGERTIAN SURAT RESMI .....................................................................       2
B.   FUNGSI SURAT RESMI ................................................................................       2
C.   CIRI-CIRI SURAT RESMI ..............................................................................       3
D.   BAHASA SURAT YANG BAIK ......................................................................       4
E.   MACAM-MACAM SURAT RESMI ................................................................       5
F.    MENYUNTING KALIMAT DALAM SURAT RESMI ....................................       7
G.   CONTOH SURAT RESMI ..............................................................................       11
BAB III
PENUTUP
A.   SIMPULAN .......................................................................................................       12
B.   SARAN ..............................................................................................................       12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................       13
BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Surat adalah media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh seseorang atau lembaga ke seseorang atau lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang sering kita temukan dalam halnya penulisan surat. Maka dari itu makalah ini membahas tentang seluk beluk surat dan bagaimana cara menyunting kalimat dalam surat resmi sehingga dapat memberikan informasi yang mendalam kepada pembaca.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting diketahui agar dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas yang sesuai dengan isi atau maksud dari surat tersebut.
B.   RUMUSAN MASALAH

1.    Apa yang dimaksud dengan surat resmi ?
2.    Bagaimana cara menyunting surat resmi ?
3.    Apa saja bagian-bagian dari surat resmi ?
4.    Berikan contoh dari surat resmi yang baik dan benar ?

C.   TUJUAN PENULISAN
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bagaimana tata cara penulisan surat yang baik dan benar, untuk itulah makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sistematika cara penulisan surat yang baik dan benar  serta kita dapat membedakan format dan jenis-jenis surat yang  kita temui.
D.   MANFAAT PENULISAN
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca terutama para siswa  sebagai panduan dalam penentuan dan penulisan   surat resmi maupun tidak resmi.
BAB II
PEMBAHASAN 
A.   PENGERTIAN SURAT RESMI
Ditinjau dari sifat isinya, surat adalah jenis karangan (komposisi) paparan. Di dalam paparan pengarang menjelaskan maksud dan tujuannya, menjelasakan apa yang dipikirkannya dan dirasakannya.Ditinjau dari pengertiannya Surat resmi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan resmi, baik perseorangan, instansi, maupun organisasi.Sebuah surat dinas dapat juga disebut surat resmi karena dikeluarkan oleh instansi resmi pemerintah atau bukan swasta. Namun, surat resmi belum tentu dapat disebut sebagai surat dinas.
B.   FUNGSI SURAT RESMI
Ditinjau dari fungsinya, surat adalah suatu alat atau sarana komunikasi  tulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efisien, efektif, ekonomis, dan praktis. Dibanding dengan alat komunikasi lisan, surat mempunyai kelebihan-kelebihan. Apa yang dipublikasikan kepada pihak lain secara tertulis, misalnya berupa pengunguman, pemberitahuan, keterangan dan sebagainya, akan sampai pada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Tidak demikian halnya jika disampaikan secara lisan. Dengan cara tersebut, sering dialami perubahan-perubahan terutama tentang isinya, mungkin ditambah atau dikurangi, meskipun mungkin tidak disadari.
Peranan surat lebih jelas lagi, terutama bagi surat resmi, misalnya surat perjanjian, surat sewa menyewa rumah, surat jual beli, surat wasiat, dan surat-surat lainya. Surat tersebut selain resmi sifatnya, juga mempunyai kekuatan hukum yang dapat digunakan sebagai alat bukti tertulis, suatu bukti yang sah, ‘hitam di atas putih’.
Surat-surat dalam arsip lama dapat dipakai sebagai bahan penelitian untuk mengetahui bagaimana kegiatan atau keadaan pada masa yang lalu. Dalam hal ini, surat berfungsi sebagai alat bukti historis. Surat-surat yang telah diarsipkan itu dipakai sebagai alat pengingat.
Surat itu dapat juga mencerminkan corak, mentalitas, jiwa, dan nilai pejabat/jawatan/kantor yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dalam menyusun surat hendaklah selalu berhati-hati dan berpikir secara cermat agar tidak menimbulkan kesan yang tidak menyenangkan. Dalam hal ini surat sebagai data informasi.
Surat-surat resmi yang berisi ketentuan-ketentuan tentang cara-cara melaksanakan peraturan-peraturan, misalnya surat keputusan atau intruksi, dapat dipakai sebagai pedoman kerja oleh lembaga/pejabat yang bersangkutan.
Dari uraian diatas, kita ketahui bahwa surat-surat resmi berfungsi sebagai:
1.    Alat komunikasi
2.    Alat bukti tertulis
3.    Alat nukti historis
4.    Alat pengingat
5.    Duta organisasi, dan
6.    Pedoman kerja
Surat yang dikiriman oleh pihak pertama kepada pihak kedua, ada kalanya perlu dibahas, Kegiatan komunikasi bahas membahas yang dilakukan oleh pihak pertama kepada pihak kedua dengan alat surat disebut surat-menyurat (korespondensasi). Hubungan surat menyurat itu mungkin terjadi antara orang-orang atau pejabat-pejabat dalam satu organisasi/kantor/perusahaan/ (koresponensasi intern), mungkin juga terjadi antara orang-orang atau pejabat-pejabat suatu kantor dengan pihak luar (koresponden intern).
C.   CIRI-CIRI SURAT RESMI
  • Menggunakan kop atau kepala surat, apabila surat tersebut dikeluarkan oleh organisasi tertentu.
  • Terdapat nomor surat, lampiran dan perihal.
  • Menggunakan salam pembuka dan salam penutup yang lazim digunakan
  • Menggunakan bahasa resmi yang sesuai dengan EYD   atau aturan bahasa yang baik
  • Menyertakan stempel atau cap dari lembaga resmi
D.   BAHASA SURAT YANG BAIK

1.    Bahasa Baku
Bahasa baku adalah yang diakui benar menurut kaidah yang sudah dilazimkan. Penggunaan bahsa baku dapat membawa wibawa seseorang dan dipandang sebagai lambang status sosial yang tinggi. Itulah sebabnya surat resmi harus menggunakan bahasa baku. Bahasa baku dapat dikenali dari ejaan, pemakaian kata, bentuk kata, dan kalimat.
2.    Bahasa Efektif
Bahasa efektif adalah bahasa yang secara tepat dapat mencapai sasarannya. Bahasa efektif dapat dikenali dari pemakaian bahasa yang sedang serhana, wajar, sopan, dan menarik.
a.    Sederhana
Sederhana berarti bersahaja, lugas, mudah, tidak berbelit-belit, baik pemakaian kata-katanya maupun kalimat-kalimatnya. Untuk itu hendaklah memakai kata-kata yang biasa dan lazim.
b.    Ringkas
Kalimat yang ringkas umumnya lebih tegas dan mudah dipahami. Sedangkan kalimat yang panjang biasanya lemah dan kabur serta tidak cepat dipahami maksudnya.
c.    Jelas
Jelas berarti tidak samar-samar, tidak meragukan, tidak mendua makna atau tidak menimbulkan salah paham.
d.    Sopan
Sopan berarti hormat dengan tazim, tertib menurut adab yang baik atau baik kelakuannya. Dalam surat-menyurat resmi bahasa sopan itu dapat dicapai dengan beberapa cara sebagai berikut:
·         Menggunakan kata yang sopan dan halus
·         Menggunakan kata sapaan atau kata ganti
·         Menggunaka kata-kata resmi, bukan kata-kata sehari-hari
e.    Menarik
Menarik berarti dapat membangkitkan perhatian, tidak membosankan dan dapat mengesankan pada angan-angan pembaca. Dalam surat-menyurat resmi untuk menarik perhatian dapat digunakan kalimat bervariasi, paragraf induktif, dan gaya bahasa.

E.   MACAM-MACAM SURAT RESMI
1. Surat Permohonan
Surat permohonan berisi permohonan atau permintaan sesuatu kepada pihak lain. Misalnya permohonan kepada seseorang untuk menjadi pembicara dalam suatu seminar, permohonan kepada pejabat untuk meresmikan suatu acara, Permohonan untuk menyebarluaskan suatu informasi, Permohonan izin, Permohonan mutasi/pindah tugas, dan permohonan peminjaman sesuatu.
Surat permohonan lazimnya dikirimkan kepada instansi yang secara structural organisasi lebih tinggi. Sementara untuk instansi atau pejabat yang lebih rendah, lebih tepat disebut sebagai surat permintaan atau penugasan Dalam surat permohonan harus disebutkan pokok pokok sebagai berikut.
a.    Identitas pemohon.
b.    Isi permohonan.
c.    Tujuan dan alasan memohon.
d.    Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
e.    Pernyataan kesungguhan dalam memohon.
2. Surat Pemberitahuan
Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini sifatnya hanya mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut.

a.    Bagian pembuka, berisi masalah pokok surat
b.    Bagian isi, berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah pokok yang akan diberitahukan.
c.    Bagian penutup, berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang disampaikan.
3. Surat Keterangan
Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang status/kondisi seseorang atau barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari narkoba, surat keterangan tidak mampu, dan surat keterangan pengalaman kerja. Surat ini biasanya dibuat oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan seseorang vang berkepentingan dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini, harus disebutkan:
a.    data pribadi dan jabatan pihak vang membuat keterangan;
b.    data pribadi pihak vang diterangkan;
c.    isi keterangan;
d.    keterangan tanggal berlakunya surat; dan
e.    pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.
4. Memo dan Nota Dinas
Memo merupakan singkatan dari kata memorandum, yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan. Istilah nota berasal dari kata note yang berarti catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai antar pejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan memo pribadi.
Memo pribadi dipakai oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada siapa saja asal orang yang dituju sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.


F.    MENYUNTING KALIMAT DALAM SURAT RESMI

1.    Tujuan
a.    Mampu menentukan sistematika surat dinas
b.    Mampu menulis surat dinas dengan bahasa baku
c.    Mampu menyebutkan bagian-bagian surat dinas dan penggunaan bahasanya
d.    Mampu menyunting surat dinas surat dinas disebut juga surat resmi.
Dikatakan surat dinas karena ditulis atas nama kedinasan. Sementara dikatakan surat resmi karena jenis surat ini harus menggunakan aturan resmi baik dari segi sistematika maupun dari segi bahasa. Surat dinas dikirim oleh suatu instansi/lembaga/organisasi kepada instansi lain atau perorangan. Ciri-ciri surat dinas adalah:
a.    Bersifat resmi kedinasan
b.    Menggunakan bahasa baku
c.    Sistematika sesuai dengan sistematika yang berlaku

2.    Sistematika Surat
-------------------------
------------------------------ (1)
-------- ----------------- (2)
------- (3)
--------

-------------
------------- (4)

------------, (5)

------------------- ------------------- ------------------- ------------ ------------- ---------------- --------------------- ----------------------- ---------------------- ----------------- (6) -------------- ---------------------------------- -------------- ----------------- ----------------- ------------- ---------- ---------- --------

------------------------ (7)

-------------------------- (8)


-------------------- (9)
3.    Bagian-bagian Surat Resmi
1)    Kepala surat (KOP)
2)    Tanggal pembuatan surat
3)    Nomor, lampiran, hal
4)    Alamat yang dituju
5)    Salam pembuka
6)    Isi surat
a)    Pembuka
b)    Isi surat
c)    Penutup surat
7)    Salam penutup
8)    Nama pengirim, tanda tangan, stempel
9)    tembusan
Sistematika surat di atas adalah sistematika surat dinas. Pada surat pribadi, sistematika hampir sama. Hanya pada beberapa bagian tidak ada. Bagian surat dinas yang tidak ada surat pribadi adalah Kepala surat, nomor, lampiran, hal, dan tembusan.
4.    Cara Penulisan Surat Resmi
1)    Kepala surat
·         Kepala surat paling tidak berisi nama instansi atau kantor dan alamat instansi tersbut. Terkadang kepala surat boleh dilengkapi dengan logo.
·         Nama instansi pada umumnya ditulis dengan huruf kapital semua. Alamat instansi ditulis dengan cara
·         Ditulis lengkap tanpa disingkat.
·         Setiap awal bagian ditulis dengan huruf kapital.
2)    Tanggal surat
·         Tanggal surat ditulis lengkap tanpa tanda baca.
·         Tanggal dan tahun ditulis dengan angka sedangkan bulan ditulis dengan huruf dengan awal kapital



3)    Nomor, lampiran , hal
Nomor adalah nomor urutan surat yang dibuat oleh suatu instansi dalm satu tahun kegiatan. Nomor surat paling tidak berisi nomor urut dan tahun pembuatan surat. Lampiran adalah lembaran selain surat yang dikirim bersama surat yang dibuat. Perihal atau hal adalah insti isi surat yang dikirim.
Alamat yang dituju Adalah orang yang akan dikirimi surat.
·         Tidak perlu mengunakan kata kepada
·         Apabila ada alamat, ditulis lengkap

4)    Salam Pembuka
Salam pembuka adalah sapaan pertama sebelum kita mengungkapkan isi. Salam pembula pada surat biasanya dengan hormat. Namun dapat pula menulis salam pembuka selain itu seperti assalamu’alaikum, salam sejahtera, dan lainnya. Salam pembuka ditulis dengan awal hhuruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.
5)    Isi surat
Isi surat baik surat dinas maupun surat pribadi terdiri dari tiga yaitu pembuka surat, inti surat, dan penutup surat. Pembuka surat pada surat dinas biasanya berupa dasar penulisan surat.
Sebgai contoh
·         Berdasarkan surat keputusan ……….tanggal……………..tentang……………..
·         Dalam rangka …………… Menindaklanjuti edaran ………………..tentang ……
·         Menanggapi surat Saudara tanggal ……………….. tentang ……… ………….
Pada surat pribadi, pembuka surat biasanya berisi tentang pemberitahuan kabar pengirim surat. Isi inti surat Pada surat dinas, isi surat biasanya langsung bersambung dengan pembuka surat. Pada surat pribadi, isi pada umumnya berdiri sendiri pada paragraf tersendiri. Penutup surat pada umumnya berisi ucapan terima kasih. Yang perlu diperhatikan dalam penulisan penutup surat adalah hindarkan kata-kata yang mubazir seperti banyak-banyak terima kasih, terima kasih yang sedalam-dalamnya dan lainnya.
6)    Salam Penutup
Penulisan sama dengan salam pembuka. Salam penutup disesuaikan dengan salam pembuka yang dipakai. Berikut adalah contoh pasangan salam yang biasa dipakai Salam pembuka : Sengan hormat, salam penutup: Hormat kami, atau Hormat saya, Assalamu ‘alaikum Wr.Wb Wassalamu ‘alaikum Wr.Wb.
7)    Nama Pengirim

·         Nama pengirim ditulis lengkap sesuai dengan gelar yang ada.
·         Pada surat dinas nama pengirim biasanya disertai dengan jabatan dan nomor pegawai (kalau ada).
·         Di samping itu pada surat dinas juga harus dilengkapi dengan stempel.
·         Stempel terletak di sebelah kanan nama dan harus menyentuh nama pengirim.
·         Stempel ditempatkan pada nama pengirim yang memiliki jabatan ketua atau kepala.
·         Apabila ada dua atau lebih pengirim surat yang berjabatan ketua atau kepala,masing-masing harus diberi stempel sendiri . namun hal itu dilakukan apabila dua pengirim tersbut memiliki stempel sendiri-sendiri.
·         Nama pengirim tidak diulis dalam tanda kurung atau bergaris bawah.

a.    Tembusan
Tembusan Adalah salinan surat yang sama yang berfungsi sebagai pemberitahuan kepada instansi lain yang merupakan instansi atasan atau rekanan dari yang mengirim surat.
·         Tembusan ditulis cukup menyebutkan jabatan dari orang yang dikirimi tembusan seperti kepala Dinas P dan K Kabupaten Tegal, Kepala Sekolah dan lainnya.
·         Arsip tidak perlu dituliskan sebagai tembusan.



G.   CONTOH SURAT RESMI

SEKOLAH DASAR NEGERI II CARITA
Jl. Raya Labuan - Carita KM. 9 Ds. Carita Kec. Carita Kab. Pandeglang
BANTEN 42264

No                   : 04 / SD -24 / 04 / 2012                                                      
Lampiran       : 1 (satu)
Perihal           : Undangan

Yth
Orang tua siswa-sisiwi kelas VI
SDN II CARITA

Dengan hormat,
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam bidang pertanian dan pelajaran IPA, kami bermaksud mengadakan kegiatan wisata ilmiah. Kegiatan tersebut merupakan kunjungan ke laboratorium  IPB. Adapun kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada:
Hari, tanggal             : Sabtu, 30  Maret 2012
Pukul             : 08.00 s.d. 16.30
Tempat           : Laboratorium Pertanian Bogor
  Jalan Darmaga Raya, Bogor
Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian bapak ibu, kami ucapkan
terima kasih.
Carita, 24  Maret 2012
Kepala Sekolah
SDN II Carita

Ttd

Umi Abi, S.Pd.
BAB III
PENUTUP
A.   SIMPULAN
·         Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasi dengan mempergunakan surat sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari dalam kantor.
·         Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak dan ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas bahwa surat sangat penting artinya dalam membantu memperlancar tercapainya tujuan organisasi.
·         Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaian negatif terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.
B.   SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).






DAFTAR PUSTAKA
Ritonga, Parlaungan, 2010. Bahasa Indonesia Praktis, Medan : Bartong Jaya
http://gudangdocumen.blogspot.com/2016/09/menulis-surat-resmi-dan-menyunting.html

1 komentar: