Nasehat Bagi yang Berpoligami dan Dipoligami
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim
al-Buthoni, MA
1. Nasehat untuk suami yang berpoligami
a. Bersikap adillah
terhadap istri-istrimu dan hendaklah selalu bersikap adil dalam semua masalah,
sekalipun dalam masalah yang tidak wajib hukumnya. Janganlah bersikap berat
sebelah terhadap salah satu dari istri-istrimu.
b. Berlaku adillah
terhadap semua anakmu dari semua istrimu. Usahakanlah untuk selalu dekat dengan
hati mereka, misalnya dengan menganjurkan istri untuk menyusui anak dari istri
yang lain. Pahamkanlah kepada mereka bahwa mereka semua adalah saudara. Jangan
biarkan ada peluang bagi setan untuk merusak hubungan mereka.
c. Sering-seringlah
memuji dan menyebutkan kelebihan semua istri, dan tanamkanlah kepada mereka
keyakinan bahwa tidak ada kecintaan dan kasih sayang yang (abadi) kecuali
dengan mentaati Allah Ta’ala
dan mencari keridhaan suami.
d. Janganlah
menceritakan ucapan salah seorang dari mereka kepada yang lain. Janganlah
menceritakan sesuatu yang bersifat rahasia, karena rahasia itu akan cepat
tersebar dan disampaikannya kepada istri yang lain, atau dia akan membanggakan
diri bahwa dia mengetahui rahasia suami yang tidak diketahui istri-istri yang
lain.
e. Janganlah kamu
memuji salah seorang dari mereka, baik dalam hal kecantikan, kepandaian
memasak, atau akhlak, di hadapan istri yang lain. Karena ini semua akan merusak
suasana dan menambah permusuhan serta kebencian di antara mereka, kecuali jika
ada pertimbangan maslahat/kebaikan yang diharapkan.
f.
Janganlah kamu mendengarkan ucapan salah seorang dari
mereka tentang istri yang lain, dan tegurlah/laranglah perbuatan tersebut,
supaya mereka tidak terbiasa saling menejelek-jelekkan satu sama yang lain.
2. Nasehat untuk istri pertama
a. Bertakwalah
kepada Allah dan bersabarlah, dan ketahuilah bahwa sikap menentang dan tidak
menerima akan membahayakan bagi agama dan kehidupanmu.
b. Benahilah semua
kekuranganmu yang diingatkan oleh suamimu. Karena boleh jadi itu merupakan
sebab dia berpoligami. Kalau kekurangan-kekurangan tersebut berhasil kamu
benahi maka bersyukurlah kepada Allah Ta’ala
atas petunjuk-Nya.
c. Berikanlah
perhatian besar kepada suamimu dan sering-seringlah memujinya, baik di hadapan
atau di belakangnya, terutama di hadapan keluargamu atau teman-temanmu, karena
ini termasuk hal yang bisa memperbaiki hati dan lisanmu, serta menyebabkan
keridhaan suami padamu. Dengan itu kamu akan menjadi teladan yang baik bagi
para wanita yang menentang dan mengingkari syariat poligami, atau mereka yang
merasa disakiti ketika suaminya berpoligami.
d. Janganlah kamu
mendengarkan ucapan orang jahil yang punya niat buruk dan ingin menyulut
permusuhan antara kamu dengan suamimu, atau dengan madumu. Janganlah kamu mudah
menyimpulkan sesuatu yang kamu dengar sebelum kamu meneliti kebenaran berita
tersebut.
e. Janganlah kamu
menanamkan kebencian dan permusuhan di hati anak-anakmu kepada istri-istri
suamimu dan anak-anak mereka, karena mereka adalah saudara dan sandaran
anak-anakmu. Ingatlah bahwa tipu daya yang buruk hanya akan menimpa pelakunya.
f.
Jangalah kamu merubah sikap dan perlakuanmu terhadap
suamimu. Janganlah biarkan dirimu menjadi bahan permainan setan, serta mintalah
pertolongan dan berdolah kepada Allah Ta’ala
agar Dia menguatkan keimanan dan kecintaan dalam hatimu.
3. Nasehat untuk istri yang baru
dinikahi
a. Ketahuilah bahwa
kerelaanmu dinikahi oleh seorang yang telah beristri adalah kebaikan yang besar
dan menunjukkan kuatnya iman dan takwa dalam hatimu, insya Allah. Pahamilah ini
semua dan harapkanlah ganjaran pahala dari Allah atas semua itu.
b. Gunakanlah waktu
luangmu ketika suamimu berada di rumah istrinya yang lain dengan membaca
al-Qur’an, mendengarkan ceramah-ceramah agama yang bermanfaat, dan membaca
buku-buku yang berfaedah, atau gunakanlah untuk membersihkan rumah dan merawat
diri.
c. Jadilah engkau
sebagai da’i (penyeru) manusia ke jalan Allah Ta’ala dalam hukum-Nya yang mulia ini.
Fahamkanlah mereka tentang hikmah-Nya yang agung dalam syariat poligami ini.
Janganlah engkau menjadi penghalang bagi para wanita untuk menerima syariat
poligami ini.
d. Janganlah
bersikap enggan untuk membantu/mengasuh istri-istri suami dan anak-anak mereka
jika mereka membutuhkan pertolonganmu. Karena perbuatan baikmu kepada mereka
bernilai pahala yang agung di sisi Allah dan menjadikan suami ridha kepadamu,
serta akan menumbuhkan kasih sayang di antara kamu dan mereka.
e. Janganlah kamu
membeberkan kekurangan dan keburukan istri yang lain dari suamimu. Jangan
pernah menceritakan kepada orang lain bahwa suami berpoligami karena tidak
menyukai istrinya yang pertama, karena ini semua termasuk perangkap setan.
f.
Jangan kamu berusaha menyulut permusuhan antara suami
dengan istrinya yang lain, agar dia semakin sayang padamu. Karena ini adalah
perbuatan namiimah
(mengadu domba) yang merupakan dosa besar. Berusahalah untuk selalu
mengalah kepadanya, karena ini akan mendatangkan kebaikan yang besar bagi
dirimu.
Penutup
Demikianlah
keterangan tentang poligami yang menunjukkan sempurnanya keadilan dan hikmah
dari hukum-hukum Allah Ta’ala.
Semoga ini semua menjadikan kita semakin yakin akan keindahan dan kebaikan
agama Islam, karena ditetapkan oleh Allah Ta’ala
yang Maha Sempurna semua sifat-sifatnya.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن
الحمد لله رب العالمين
Kota Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, 26 Dzulqa’dah
1430 H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar