MAKALAH
SOSIOLOGI
PERGAULAN
BEBAS
Disusun Oleh :
Kelas : X-IIS 3
1. NOVIANTI
2. SELA SEFTIANI
3. PENI OKTAVIANI
4. SITI NURLELA
SMA NEGERI 3 PANDEGLANG
TAHUN AJARAN
2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, karena berkat
serta hidayah-Nyalah serta petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
yakni masalah-masalah sosial dengan tema “ Pergaulan
Bebas”
Kami sebagai pembuat makalah ini meminta maaf apabila ada suatu
kesalahan maupun kurang jelas. Karena makalah yang kami buat ini tidak begitu
bagus dan banyak terdapat kesalahan-kesalahan.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
sudah banyak membantu terselesaikannya makalah ini.
Akhirnya sesuai pepatah “Tiada gading yang tak retak”. Kebenaran
dan kesempurnaan hanya Allah lah yang punya dan maha kuasa. Harapan kami semoga
makalah ini memberi manfaat dan tidak lupa kami harapkan kritik dan saran
membangun untuk kesempurnaan makalah ini di kemudian hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 1
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN ................................................................................ 2
2.2 PENGERTIAN REMAJA ......................................................................................... 2
2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS ................................................................. 3
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS .................................................... 4
2.5 PENGARUH TERJADINYA PERGAULAN BEBAS .......................................... 4
2.6 CIRI-CIRI PERGAULAN BEBAS .......................................................................... 7
2.7 SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH PERAULAN BEBAS ......... 7
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................... 9
3.2 SARAN ...................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Melihat berbagai
fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para pemuda zaman sekarang yang
terjerumus ke dalam lembah perzinahan (Free sex).Hal ini disebabkan terlalu
jauhnya kebebasan mereka dalam bergaul, faktor utama masalahnya adalah
kurangnya pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara
pria dan wanita.Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah
mengglobal dan lemahnya benteng keimanan kita yang mengakibatkan masuknya
budaya asing tanpa penyeleksian yang ketat.Kita telah mengetahui bahwa sebagian
besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka
hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini tentunya bertentangan dengan
budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.Tidak ada
salahnya jika kita mengatakan pacaran adalah sebagian dari pergaulan bebas.Saat
ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam
memilih calon pendamping.Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan
disebabkan oleh pacaran.
Latar belakang kami
membuat laporan ini adalah ingin mengetahui bahayanya pergaulan bebas di
kalangan remaja pada zaman yang modern ini.Dan kenapa para remaja dapat
melakukan hal tersebut.Dan uraian diatas ini membuktikan betapa hancurnya
moralitas dikalangan remaja.
1.2
RUMUSAN MASALAH
a.
Apa Pengertian dari
Pergaulan ?
b.
Apa Pengertian
Remaja?
c.
Apa Pengertian
Pergaulan bebas?
d.
Apa Faktor Penyebab
Pergaulan Bebas?
e.
Apa Pengaruh
Terjadinya Pergaulan Bebas?
f.
Apa Ciri-Ciri Dari
Pergaulan Bebas?
g.
Bagaimanakah Solusi
Mencegah Pergaulan Bebas?
1.3 TUJUAN
a.
Untuk mengetahui
pengertian pergaulan
b.
Untuk mengetahui
pengertian Remaja
c.
Untuk mengetahui
pengertian pergaulan bebas
d.
Untuk mengetahui
Faktor Penyebab Pergaulan bebas
e.
Untuk Mengetahui
pengaruh terjadinya Pergaulan Bebas
f.
Untuk mengetahui
ciri-ciri dari Pergaulan Bebas
g.
Untuk Mengetahui
Solusi Mencegah Pergaulan Bebas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PERGAULAN
Pergaulan merupakan
proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,dapat juga
oleh individu dengan kelompok.Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa
manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.Pergaulan
mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu.
Pergaulan yang ia
lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif
maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas,
hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh
terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia
belum tahu apakah itu baik atau tidak.
2.2 PENGERTIAN REMAJA
Remaja berasal dari
kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan
mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992).Remaja sebenarnya tidak
mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak
juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam
Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah
peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13
tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat (1990:
23) remaja adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun
cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa remaja (adolescene)
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis,kognitif,dansosial-emosional.
Batasan usia remaja
yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang
waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa
remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa
remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi
empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15
tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18–21
(Deswita,2006:192).
Definisi yang
dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock
tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa
anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana
pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,maupun
psikologis.Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis dan
sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan kegagalannya,
dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam perjalanan kehidupan pada masa
berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja itu diisi dengan penuh kesuksesan,
kegiatan yang sangat produktif dan berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri
untuk memasuki tahapan kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan
mendapatkan kesuksesan dalam perjalanan hidupnya.Dengan demikian, masa remaja
menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai
dari saat sebelum baligh dan berakhir pada usia baligh. Oleh sebagian ahli
psikologi, masa remaja berada dalam kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula
yang mengatakan antara usia 11-24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa
transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat
manusia tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat
sebagian anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan psikis
(kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa. Pada masa ini
(masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang sangat fundamental dalam
kehidupan baik perubahan fisik dan psikis (kejiwaan dan mental). (Menurut
Abdul, hal : 2, 2009).
2.3 PENGERTIAN PERGAULAN BEBAS
Pergaulan bebas
adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan
antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus
dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan,
apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar
manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma
budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas
juga dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari
pergaulan yang benar , pergaulan bebas diidentikan sebagai bentuk dari
pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar.
2.4 FAKTOR PENYEBAB PERGAULAN BEBAS
a.
FAKTOR DARI ORANG
TUA
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di
berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum
muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu.Pengaruh
pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini.
b.
FAKTOR AGAMA DAN
IMAN
Ini adalah faktor
utama yang menyebabkan mereka melakukan perbuatan yang melenceng tersebut,
dikarenakan mereka tidak memahami betul agamanya. Bahkan semua agama pun tidak
di ijinkan untuk umatnya melakukan tindakan-tindakan tidak senonoh berikut, dan
walaupun anda sudah mengenal agama anda dan anda tau dosa apa yang anda terima
jika anda melakukannya tapi iman anda tidak kuat, itu sama saja bohong.
c.
FAKTOR PENGETAHUAN
Faktor pengetahuan
yang rendah dan rasa ingin tau yang tinggi inilah yang berbahaya, jika anda
sudah tau dampak-dampak pergaulan bebas mungkin anda berpikir-pikir untuk
melakukan hal tersebut.
2.5 PENGARUH TERJADINYA PERGAULAN BEBAS
A.
PENGARUH DARI DALAM
Yang dimaksud
pengaruh dari dalam adalah pengaruh yang timbul dari dalam jiwa remaja tersebut
dalam mencari jati dirinya. Sifat remaja antara lain adalah selalu ingin
mencoba hal – hal baru yang belum mereka rasakan, selain itu mereka selalu
bereksperimen dengan hal – hal baru yang mereka temukan tersebut. Ditambah lagi
jiwa muda mereka yang selalu meledak – ledak membuat mereka selalu memutuskan
sesuatu hal tanpa memikirkan dengan matang mana yang baik dan mana yang buruk
bagi mereka, begitu juga halnya dengan seks. Mereka selalu ingin mencoba dan
tertantang untuk melakukan apa yang dimaksud dengan seks tersebut tanpa
memikirkan dampaknya bagi mereka.
B.
PENGARUH DARI LUAR
Kita sebagai orang
timur dahulunya sangat menjaga tata krama dalam bergaul namun dengan masuknya
budaya yang tanpa batas tata krama dan kesopanan membuat masyarakat dan remaja
kita terpengaruh sehingga tanpa kita sadari tidak ada lagi batas antara
kesopanan dan kebebasan.Hal tersebutlah yang mendorong kita untuk berbuat dan
bertingkah laku layaknya kebudayaan – kebudayaan asing khususnya kebudayaan
barat.Alangkah menyedihkan saat kita tahu bahwa banyak remaja – remaja kita
yang terpengaruh oleh dari budaya orang tersebut.
C.
PENGARUH DARI
LINGKUNGAN
1.
KELUARGA
Sebagai ruang lingkup
terkecil, keluarga mempunyai peranan yang sangat mendasar dalam kehidupan kita
termasuk remaja, seorang remaja yang kurang perhatian dari keluarga akan
berbuat seenaknya tanpa takut dilarang, dimarah maupun dinasehati sehingga
budaya– budaya atau apa saja yang mereka dapatkan di luar akan langsung mereka
telan tanpa harus menyaring dan memilah–milah mana yang baik dan mana yang
buruk bagi mereka dan sebaliknya remaja yang mendapatkan perhatian dari
keluarga akan melangkah hati–hati dalam segala hal karena segala gerak–geriknya
dinilai oleh orang tua, diawasi dan diperhatikan oleh orang tua remaja yang
terlalu dikekang kebebasannya oleh orang tua jiwa mereka akan memberontak. Jika
hal tersebut terjadi maka mereka (remaja) akan melakukan hal yang lebih dari
yang kita (orang tua) takutkan.
Untuk itu perlunya
kita tekankan kedisiplinan dan peraturan pada remaja tersebut dalam kehidupan
keluarga dengan batasan – batasan yang terlalu mengekang mereka secara garis
besar bisa kita katakan perhatian dan kasih sayanglah yang merupakan aspek
terpenting dalam keluarga demi masa depan remaja tersebut.
2.
TEMAN
Terkadang remaja
lebih mempercayai teman dibanding kelarganya sendiri. Teman dianggap tempat
yang paling mengerti dengan hati mereka (remaja), karena sesama teman mereka
beranggapan akan lebih mudah berbicara, bergaul dan berinteraksi karena mereka
merasa sejiwa, seusia dan berperasaan serta berpenilaian sama. Namun tidak
semua teman yang bisa membawa kita ke jalan yang baik.Tidak sedikit teman yang
malah menjerumuskan kita ke jalan yang buruk.
Seorang remaja yang
memiliki temamn seorang penjahat akan mudah untuk menjadi penjahat juga.
Seorang remaja yang memiliki teman yang pergaulannya bebas akan mudah
terpengaruh bergaul bebas juga namun seorang remaja yang memiliki teman
berakhlak serta berbudi luhur untuk berperilaku sama dengan temannya. Karena
itu perlunya kita pandai – pandai dalam memilih teman.
3.
SEKOLAH
Di sekolah para guru
merupakan contoh atau tauladan bagi muridnya untuk itu perlunya sosok seorang
guru yang bisa dijadikan contoh bagi mereka, seorang guru yang berpenampilan
penuh kebebasan, berperilaku buruk, bertutur kata yang seenaknya dalam mengajar
atau mempunyai pergaulan bebas di luar sekolah akan mudah di contoh oleh murid
– muridnya dan begitu juga sebaliknya.
Berbicara soal
disiplin di sekolah perlu sekali ditekankan kedisiplinan di sekolah tersebut.
Contohnya dengan larangan berbaju dan bercelana ketat di sekolah, larangan
penggunaan rok di atas lutut maupun larangan penggunaan make – up ke sekolah
atau di sekolah. Larangan – larangn tersebut akan memperkecil dampak dari
pengaruh pergaulan dan seks bebas. Remaja wanita merupakan subjek utama dalam
pelanggaran – pelanggran seks, dari riset yang dilakukan para ahli di dunia 62%
terjadinya seks bebas karena mudahnya wanita dirayu oleh pria (suka sama suka),
17% karena dipaksa oleh pasangan prianya, 10% karena tuntutan biaya hidupnya,
8% karena kriminalitas dan 3% karena disebabkan oleh narkotika.
Untuk itu seorang
remaja wanita perlunya memiliki keimanan yang kuat agar tidak mudah dirayu oleh
pasangan prianya atau jika perlu remaja wanita hendaknya memiliki keahlian bela
diri untuk menanggulangi terjadinya pemaksaan dan memperkecil angka kejahatan
seksual terhadap wanita.Perlu diketahui wanita adalah tiang negara apabila
runtuh akhlak wanita di negara tersebut runtuh pulalah negara tersebut.Dan 75%
penghuni neraka adalah wanita.
D.
PENGARUH TEKNOLOGI
1.
MEDIA MASSA
Pada masa kini
banyak sekali beredar majalah-majalah, tabloid maupun surat kabar yang dengan
bebas menampilkan gambar-gambar seronok, porno atau semi porno contohnya
majalah playboy, ekstravaganza, tabloid hot, buah bibir, MOM Plus dan
lain-lain. Dengan bebasnya majalah-majalah dan tabloid–tabloid tersebut
memasang gambar atau cover yang semi porno atau setengah bugil khususnya
gambar-gambar tubuh wanita berbikini, bergaun transparan, atau tubuh polos
tanpa sehelai benang pun. Gambar-gambar atau artikel tersebut akan merangsang
para remaja untuk dapat mencoba bagaimana jika itu nyata dan dapat mereka
rasakan.
Majalah-majalah dan
tabloid-tabloid yang berunsur ponografi tersebut tidak sulit untuk didapatkan
oleh remaja-remaja karena dijual dengan bebas di pasaran.Entah apakah tidak ada
larangan dari pemerintah tentang hal itu atau memang pemerintah menutup
matanya.Hanya mereka yang tahu.
2.
MEDIA ELEKTRONIK
Dengan berkembangnya
teknologi elektronik yang pesat, berkembang pulalah pengetahuan remaja dalam
segala hal termasuk pornografi yang mempengaruhi pergaulan dan kehidupan seks
para remaja.VCD porno dengan mudah kita dapatkan di pasaran. Film – film yang
mempertontonkan hubungan seks tersebut mempengaruhi otak remaja untuk mencoba
hal-hal yang mereka lihat. Ditambah lagi film-film yang disiarkan
televise-televisi yang mengandung unsur pornografi walapun kecil dan sanga
mudah mempengaruhi para remaja.Plus perkembangan teknologi internet di
komputer.Banyak sekali website-website porno yang dengan mudah bisa kita buka
di internet.Hal-hal tersebut sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan remaja
khususnya dalam terjadinya pergaulan dan seks bebas di kalangan remaja.
2.6 CIRI-CIRI PERGAULAN BEBAS
·
Penghamburan harta
untuk memenuhi keinginan sexs bebasnya
·
Upaya mendapatkan
harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan yang haram
dan keji
·
Menimbulkan perilaku
munafik dalam masyarakat
·
Rasa ingin tahu yang
besar
·
Rasa ingin mencoba
dan merasakan
·
Terjadi perubahan-perubahan
emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi
·
Mudah mengalami
kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa malas,
perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan diri serta
selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
·
Kesukaran yang
dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi dewasa dan berdiri
sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam
keluarganya.
·
Banyak mengalami
tekanan mental dan emosi
·
Terjerat dalam pesta
hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain
2.7 SOLUSI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH
PERAULAN BEBAS
·
Memperbaiki Cara
Pandang
Memperbaiki cara
pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan, maksudnya
sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak
sesuai dengan kemampuannya sehingga bila ia mendapatkan kekecewaan dapat
menghadapi dengan positif.
·
Menjaga Keseimbangan
Pola Hidup
Yaitu perlunya
remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran
dengan baik dan bermanfaat.
·
Jujur Pada Diri
Sendiri
Yaitu menyadari pada
dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk diri masing-masing.
·
Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara
berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan
masyarakat.
·
Perlunya Remaja
Berpikir Untuk Masa Depan
Yaitu remaja harus
memiliki cita-cita ,dan dia harus memiliki keinginan yang kuat untuk
mewujudkannya sehingga waktu sehari-harinya digunakan dengan bermaanfaat guna
untuk mencapai cita-citanya di masa depan.
·
Menanamkan Nilai
Ketimuran
Kalangan remaja kita
kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan pentingnya nilai-nilai ketimuran.
Tentu saja nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang
juga membentuk akar budaya ketimuran.
·
Mengurangi Menonton
Televisi
Televisi idealnya bisa menjadi sarana
mendapatkan informasi yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup
seseorang.Namun, kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita
terutama stasiun televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara
hiburan, maupun sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas,
hedonis. Begitu juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan
acara perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis.
·
Banyak Beraktivitas
Secara Positif
·
Sosialisasi Bahaya
Pergaulan Bebas
Dikalangan muda,
pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi mereka tidak tahu akibat yang
ditimbulkannya.jadi sosialisasi pergaulan bebas sangat perlu .
·
Menegakkan Aturan
Hukum
Bagi yang bangga
tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain adanya perangkat hukum
dan aturan hukum yang bisa menjeratnya. Setidaknya sebagai efek jera. Yang
demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di
negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak
muda dari amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis
akan merusak bangsa ini.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pergaulan remaja
yang bebas sebenarnya dikarenakan oleh segala macam perkembangan yang di salah
artikan oleh remaja itu sendiri maupun lingkungannya.
Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan
yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang
positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa
kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang
positif.Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas,
hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati
dirinya.
Dalam usia remaja
ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan
bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah
itu baik atau tidak. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga
21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12
– 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18
– 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan
masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa
remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa
remaja akhir 18–21.
3.2 SARAN
Untuk para remaja,
tinggalkanlah pengetahuan tentang segala perkembangan dengan tetap meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan untuk para orang tua,
berikanlah yang terbaik pada anak remaja dengan tetap menjaga dan mengawasi tingkah
lakunya.
DAFTAR PUSTAKA
BalasHapusLEGENDAQQ.NET
Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari Legendaqq.Net. :) 1 ID Untuk 8 Games :
- Domino99
- BandarQ
- Poker
- AduQ
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- Sakong Online
- Bandar 66
Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami LegendaQQ.Net. info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan LegendaQQ.Net :
- Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
- Kartu Anda Akan Lebih Bagus
- Bonus TurnOver Atau Cashback Di Bagikan Setiap 5 Hari
- Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
- Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
- Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
- Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
- Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
- LegendaQQ.Net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
- Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
Fasilitas BANK yang di sediakan :
- BCA
- Mandiri
- BNI
- BRI
- Danamon
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At LegendaQQ.Net ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : 2AE190C9
- Facebook : LegendaqqPoker
Link Alternatif :
- www.legendaqq(dot)net
- www.legendapelangi(dot)com
NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www dan spasi ya boss ^_^