Kolom Pencarian

Minggu, 21 Mei 2017

7 Cara Mengawetkan Makanan

1. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PENDINGINAN

Cara ini sudah sering digunakan oleh masyarakat desa maupun perkotaan. Pada dasarnya, konsep pendinginan adalah memasukkan makanan di sebuah tempat yang bersuhu rendah. Kita dapat memanfaatkan kulkas dan freezer.

Di dalam kulkas kita dapat mengawetkan sosis, sayur, daging, telur, buah, bahkan ikan dan lain sebagainya. Kita juga bisa memakai wadah yang berisi es. Wadah yang berisi es tersebut biasa dipakai para nelayan untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. 

Suhu pengawetan makanan dengan pendinginan antara -4˚ sampai 0˚ Celcius.

2. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PENGASAPAN

Cara mengawetkan dengan pengasapan dilakukan dengan menaruh makanan di dalam sebuah tempat yang kemudian akan diasapi dari bawah. Mengawetkan makanan dengan cara seperti ini sebenarnya belum mampu membuat makanan benar-benar awet dalam jangka waktu yang lama karena pada umumnya cara ini masih harus dipadukan dengan pengasinan dan pengeringan.

Jenis makanan yang diawetkan dengan cara pengasapan biasanya adalah berbagai jenis ikan.

3. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PENGALENGAN

Cara yang satu ini menggabungkan antara teknik kimia dan juga fisika. Teknik kimia karena biasanya diperlukan sejumlah zat pengawet yang harus dicampurkan ke dalam makanan dan teknik fisika karena makanan tersebut nantinya akan dimasukkan ke dalam kaleng hampa udara. Zat pengawet yang digunakan biasanya mengandung garam, asam, ataupun gula dan disimpan ke dalam kaleng yang terbuat dari alumunium. Makanan yang biasanya diawetkan dengan cara pengalengan adalah sayur, buah, ikan, daging, susu, kopi, teh, dan lain-lain.

4. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PENGERINGAN

Cara pengeringan dilakukan dengan menjemur ataupun memanaskan makanan yang ingin diawetkan. Teknik ini memiliki prinsip bahwa mikroorganisme yang menyebabkan pembusukan sangat menyukai tempat yang lembab, basah, dan memiliki kadar air. Oleh sebab itu, dengan teknik pengeringan, maka diharapkan makanan akan benar-benar kering dan mikroorganisme mati, sehingga tidak terjadi pembusukan. Makanan yang diawetkan biasanya beberapa jenis kerupuk.

5. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PEMANISAN

Cara mengawetkan makanan dengan teknik pemanisan adalah dengan cara memasukkan makanan tersebut ke dalam zat yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi 40 persen untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Apabila kadar konsentrasinya dinaikkan menjadi 70 persen, maka hal tersebut dapat mencegah terjadinya kerusakan makanan. Beberapa makanan yang biasa diawetkan dengan cara dimaniskan adalah agar-agar, susu, manisan buah, dan lain-lain.

6. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PEMANASAN

Teknik pemanasan pada makanan bertujuan untuk mengurangi populasi mikroorganisme yang dapat menyebabkan makanan mudah busuk atau rusak. Terdapat beberapa jenis teknik pemanasan, antara lain pasteurisasi, blansing dan sterilisasi. 

Pasteurisasi adalah teknik pemberian panas ringan pada makanan atau minuman yang bertujuan untuk mengurangi bakteri pathogen yang tidak tahan panas. Kelebihan dari teknis pasteurisasi adalah meningkatnya cita rasa pada makanan. Makanan yang paling sering menggunakan teknik ini adalah susu. 

Blansing adalah teknik yang memberikan panas pada makanan menggunakan air panas atau dengan uap air panas. Misalnya mencelupkan sayuran atau buah ke dalam air mendidih selama kurang lebih 5 menit. 

Sedangkan yang terakhir yaitu sterilisasi adalah teknik yang memberikan panas pada makanan hingga suhu 121 derajat untuk mematikan bakteri dan aktifitas enzim. Bahan yang telah melewati proses sterilisasi dapat bertahan hingga 6 bulan.

7. CARA MENGAWETKAN MAKANAN DENGAN PENGASINAN

Cara mengawetkan makanan yang terakhir ini menggunakan bahan yang biasa anda temukan di dapur, yakni garam dapur. Cara ini biasa juga disebut sebagai teknik penggaraman. Garam sendiri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang dapat membusukkan makanan tersebut. 

Cara ini biasa dilakukan oleh masyarakat pinggir pantai untuk membuat ikan asin. Pembuatan ikan asin ini merupakan penggabungan antara teknik pengeringan serta pengasapan. Teknik pengasinan ini biasanya dilakukan pada ikan.

Setelah penjelasan di atas kita akan tahu bahwa yang menyebabkan pembusukan makanan adalah mikroorganisme. Namun, mikroorganisme juga bisa dihambat pertumbuhannya dengan cara memasukkan ke kulkas, pengasapan, pengeringan, pengalengan pengasinan dan pemanisan. Tapi sekarang ini banyak penyalahgunaan di bidang pengawetan ini. Ada yang menggunakan bahan formalin untuk mengawetkan ikan, dengan alasan dengan penggaraman sulit digunakan pada waktu musim penghujan karena tak banyak terik matahari. Padahal dengan menggunakan formalin yang fungsi sebenarnya adalah untuk mengawetkan mayat ini tidak baik untuk kesehatan. Dalam jangka pendek memang tak ada pengaruh langsung yang dapat dilihat dengan mata. Namun dalam jangka panjang akan dapat menimbulkan kanker pada orang yang mengonsumsi makanan dengan menggunakan formalin tersebut.

Sekarang banyak zat kimia yang digunakan dalam pengawetan makanan. Namun alangkah baiknya jika penggunaan pengawetan makanan dengan zat kimia yang berbahaya dikurangi mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat berbahaya bagi kesehatan. Lebih baik memakai zat alami toh hasil pengawetan makanannya sama, Cuma proses pengawetannya yang sedikit memakai waktu. Lebih baik menunggu proses tersebut daripada instan namun berbahaya bagi kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar